Pages - Menu

Laman

Pages

Selasa, 03 Juni 2014

kepemimpinan menurut pandangan agama islam

Kepemimpian dapat diartikan sebagai upaya mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti perintah yang diberikannya untuk melaksanakan tugas-tugas dan progam yang telah direncanakan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Deawasa ini bahwa kepemimpinan sering di kaitkan dengan manajer, padahal kepemimpinan dan manajer adalah beda. Jika kepemimpinan tugasnya mengarahkan, menetapkan visi dan misi dan program sebagai acuan, sedangkkan manajer tugasnya adalah menjalankan dan mewujudkan apa yang telah ditetapkan oleh pemimpin tersebut. Jika kepemimpian lebih bersifat ideal, sedangkan manajer lebih bersifat teknis. Maka jelaslah sudah bahwa pemimpin dan manajer adalah dua hal yang berbeda.
Dalam ajaran islam kepemimpinan disebut dengan istilah khalifah. Kholifah secara etimologi adalah wakil atau pengganti, dan kholifah secara epistimologi adalah orang yang bertugas menegakkan agama dan syari’at Allah, pemimpin dari kaum muslim sebagai penyempurna penyebaran syariat Islam, istilah yang paling terkenal adalah kholifah yang diartikan sebagai seoarang pengganti kepemimpinan rasulullah, kepemimpinan disini tidak diartikan sebagai nabi atau rasul namun kepemimpinan disini sebagai orang yang mengarahkan, meggerakan kepada syariat Allah.
Dari pemaparan penegertian tentang kepemimpinan diatas, jelas bahawa kepemimpinan menurut persepektif ajaran Islam, kepemimpinan tidak hanya dalam ruang lingkup yang menjalankan roda pemerintahan begitu saja, namun seoranng pemimpin, harus mengarahkan, menggerakan, menuntun rakyatnya untuk melaksankan apa saja yang terdapat dalam syariat islam, serta kepemimpinan yang mempengaruhi rakyatnya untuk mengikuti perintah dan arahan dari seorang pemimpin.
Dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa yang dinamakan kepemimpinan adalah gerakan fisik ataupun non fisik yang bersifat aktifitas yang memiliki tujuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan yang menjadi kesepakatn antara atasan dengan bawahan atau antara pemimpin dengan rakyatnya.

A.2. Fungsi kepemimpinan.
Telah dijelaskan diatas bahwa kepemimpinan adalah pelaku manajerial, yang mana kepemimpinan adalah sebagai salah satu bagian manajemen yang sangat vital dan penting sekali untuk mencapai tujuan dalam sebuah ruang lingkup organisasi. Fungsi-fungsi kepemimpinan adalah bagian utama dari tugas yang harus dilakuan dalam sebuag organisasi. Akan tetapi untuk merumuskan fungsi organisasi secara kompleks maka harus mengertahui fungsi dari pemimpin itu sendiri, fungsi pemimpin yakni;
a)      Membangkitkan minat dan perhatian yang tinggi kepada bawahan tentang tugasnya.
b)      Menyampaikan ide, gagasan, trobosan kepada yang lain.
c)      Mempengaruhi serta menggerakkan orang lain untuk mengikuti apa yang telah diarahkan.
d)      Menciptakan perubahan secara efektif.
Berdasarkan gambaran tentang fungsi pemimpin diatas maka fungsi kepemimpinan itu sendiri menurut Sondang P. Siagian menjelaskan bahwa fungsi-fungsi kepemimpinan terdiri dari (1) pimpinan sebagai penentu arah, (2) pimpinan sebagai wakil dan juru bicara organisasi, (3) pimpinan sebagai komunikator yang aktif, (4) pimpinan sebagai mediator, dan (5) sebagai integrator.
A.3. Konsep kepemimpinan Islam
Konsep merupakan cara pandang yang menjadi dasar landasan pemikiran. Konsep kepemimpinan adalah konsep yang dimiliki oleh ajaran islam dalam memandang kepemimpinan, kepemimpinan dalam islam memandang dan mencakup beberapa Aspek;
a)      Aspek pengaruh.
Dalam ajaran islam, pemimpin yang tidak memiliki pengaruh akan menyebabkan hilangnya kepercayaan umat pada pemimpin tersebut. Bisa menjadi contoh yaki kholifah Abu Bakar, Umar Bin khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Tholib.
b)      Aspek Kerohanian,
Selain  sebagai pemimpin umat, seorang pemimpin juga memilki kedudukan sebagai pemimpin agama, hal demikian ini bisa ditunjukkan bagaimana Nabi Muhammad SAW, beliau adalah seorang pemimpin rakyat dilain sisi beliau juga seorang pemimpin Agama.
c)      Aspek karasteristik.
Aspek yang digunkan untuk menilai kepemimpinan seseorang, meliputi karakter pemimpin baik maupun buruk.

Seiring aspek dan fungsi yang telah dikemukakan diatas bahwa tugas utama kepemimmpinan adalah mengarahkan , menggerakkan, membimbing dan mengisnpirasi bawahan, maka seorang pemimmpin memiliki persyaratan kualitatif, yakni sebagai berikut; pertama, kemampuan Technical skill. kedua, Leadership skill. ketiga, Emotional skill. keempat, komunication skill. Kelima, Moral skill. Keenam, spiritual skill.

A.4.  Syarat-Syarat kepemimpinan Menurut Islam.
Kholifah lebih identik dengan kepemimpinan negara Islam sedangkan presiden lebih identik dengan  sitem kepemimpinan negara sekuler. Sehingga terkait kepemimpinan dalam makalah ini, penulis lebih mengarah kepada kholifah yang identik sebagai sistem kepemimpinan negara islam. Adapun kreteria kholifah adalah sebagai berikut;
a.       Tidak ambisius menjadi kholifah.
b.      Harus beraqidah murni
c.       Taat beribadah
d.      Berakhlak mulia
e.       Istiqomah dalam pendirianya
f.        Rela berkorban demi islam
g.      Memiliki ilmu yang luas, khususnya tentang syareat Islam.

Berdasarkan aturan syar’i dan praktek kenegaraan maka calon kholifah harus dipilih oleh rakyat atau wakil-wakil rakyat yang disebut dengan dewan syuro’ tampa adanya tekanan dari siapapun. Dalam hal memberikan wewanang maka kholifah boleh mencari pendamping untuk membantu berjalanya proses kepemimpinan. Meskipin demikian wewenang yang dimiliki oleh kholifah tidak diperbolehkan keluar dari koledor atau ketetapan syar’i yakni ketetapan yang telah allah firmankan. Namun islam salau mengajarkan meskipun berada dalam kepemimpinan Islam tidak diperbolehkan menafikan bidang keumuman, ajaran islam memerintahkkan agar wewenang yang diciptakan disamping berada dalam wilayah agama namun juga bersifat umum.kepemimpinan islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar